Selain mengambil uang tunai lewat mesin ATM, kartu kredit tujuan utamanya adalah untuk transaksi berbelanja. Kami rasa semua orang dari kita sudah paham kegunaan kartu kredit untuk berbelanja seperti ini. Gampang kok. Intinya kalau orang lain bayar pakai uang kontan, kita cukup keluarkan selembar kartu kredit. Mirip dengan penggunaan kartu debit. Meski mungkin saja saat itu kita lagi tidak pegang uang atau dompet sedang kosong.
Tidak perlu pusing soal transaksi berbelanja ini. Pokoknya setelah berbelanja di sebuah toko/restoran/hotel/bengkel/dsb..yang menerima kartu kredit maka tinggal kita berikan kartu kredit kita ke kasir atau pelayan. Sang kasir akan memelototi sejenak dan kadang dicatat nomornya dan setelah itu akan menggesekkannya ke mesin EDC (electronic data capturing machine). Kasir akan memasukkan nominal belanja dan sreettt... selesai. Keluar struk/slip yang mesti kita tandatangani dan ada kemungkinan nanti tidak perlu ditandatangani juga. Zaman semakin canggih.
Pokoknya gampang dan gampang. Tidak perlu ribet apalagi galau soal sistem kerja mesin EDC, cara gesek kartu, dsb..dsb..karena itu urusan pemilik toko. Sebagai nasabah yang perlu kita waspadai adalah jangan sampai kasir atau toko/restoran tersebut menjadi bagian dari jaringan mafia kartu kredit. Banyak kasus di mana mesin EDC justru dipasang semacam chip.
Beberapa Poin Penting
Sebagai informasi tambahan: yang dimaksud struk/slip transaksi itu adalah secarik kertas kecil yang keluar dari mesin EDC. Bukan faktor atau bon belanja ya. Kalau bon dan faktur itu lain lagi. Nah, slip/struk tersebut boleh langsung dibuang atau disimpan. Kalau ingin dibuang harap dihancurkan terlebih dulu. Disobek kecil-kecil atau buang di tempat yang aman dalam arti susah dipungut orang. Mengapa jangan sampai dipungut orang? Karena struk itu berisi beberapa informasi yang mungkin rawan. Dulu dengan informasi di sebuah struk belanja, kawanan mafia kartu kredit bisa menjebol rekening kartu kredit seseorang. Tetapi sekarang mungkin sudah agak susah karena bank terus memproteksi sistem keamanan mereka. Tetapi bukankah lebih baik berjaga-jaga daripada dapat masalah?
Harap diingat juga jika slip/struk tersebut Anda buang lalu tiba-tiba suatu hari membutuhkannya lagi, Anda mesti meminta ke bank. Akan dikenakan biaya yang namanya biaya copy sales draft. Jika belanjanya di luar negeri, biaya ini akan lebih mahal karena struk tersebut harus dikirimkan dari toko yang ada di luar negeri tersebut. Jadi pikir-pikir ulang lagi ya.
Dalam struk belanja tersebut minimal ada data-data seperti ini:
- Nama Merchant. Biasanya nama toko tersebut.
- Terminal ID. Biasanya adalah nomor seri mesin EDC tersebut.
- Identitas Card Holder. Identitas kita sendiri mulai dari nama, nomor dan jenis kartu.
- Jenis Transaksi. Biasanya akan tertulis "sale" karena kita berbelanja.
- Nomor Batch. Semacam kode settlement transaksi antara merchant dengan bank yang mengoperasikan mesin EDC tersebut.
- Tanggal dan Jam. Selalu tercatat tanggal dan jam kapan kita berbelanja.
- Nomor Referensi. Yakni nomor urut ke sekian mesin EDC tersebut menerima gesek kartu kredit.
- Masa Berlaku Kartu. Tercantum masa berlaku kartu kredit kita di struk belanja.
- Nomor Trace. Semacam kode transaksi sekaligus penagihan atas transaksi tersebut.
- Kode Approval. Semacam kode gesek kartu kredit tersebut disetujui (approval).
- Total Pembelanjaan. Nilai belanja yang kita bayarkan atau harga barang yang kita beli.
- Kolom Tanda Tangan. Tempat kita membubuhkan tanda tangan di struk.
Kurang lebih seperti itulah data-data yang ada di dalam struk belanja dan di masa akan datang bisa berubah-ubah karena teknologi berubah terus. Terlihat cukup rawan dan lengkap bukan informasinya? Jadi pinter-pinter menjaga dan memproteksi diri ya. Seseorang boleh miskin tetapi jangan sampai bodoh. Miskin kaya itu soal waktu tetapi pintar bodoh itu soal manusianya. Kalau ada yang masih belum jelas, silakan tanya ke teknisi EDC atau bank ya. Jangan ke kami karena kami sama seperti Anda hanyalah masyarakat dan nasabah biasa.
0 Response to "tujuan utamanya adalah untuk transaksi berbelanja dengan kartu kredit"
Post a Comment